Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Soal Dan Pembahasan Induksi Elektromagnetik

Contoh Soal Dan Pembahasan Induksi Elektromagnetik
Contoh Soal Dan Pembahasan Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik adalah fenomena di mana suatu medan magnet dapat menghasilkan medan listrik atau sebaliknya. Fenomena ini ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831, dan ditemukan secara independen oleh Joseph Henry di Amerika Serikat. Fenomena ini merupakan dasar dari banyak teknologi modern, termasuk generator listrik dan motor listrik. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh soal dan pembahasan tentang induksi elektromagnetik.

Contoh Soal 1

Sebuah kumparan dengan panjang 20 cm dan lebar 10 cm terletak pada bidang xy. Kumparan tersebut ditempatkan pada medan magnetik homogen dengan arah dari kiri ke kanan sebesar 0,2 T. Jika medan magnetik tersebut berubah menjadi 0,3 T dalam waktu 0,2 detik, berapa besarnya tegangan listrik yang dihasilkan pada kumparan?

Pembahasan:

Dalam kasus ini, kita perlu menggunakan hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik, yang menyatakan bahwa tegangan listrik yang dihasilkan pada sebuah kumparan sebanding dengan perubahan fluks magnetik pada kumparan tersebut. Dalam hal ini, fluks magnetik adalah produk dari medan magnetik dan luas permukaan kumparan, yaitu:

Φ = B A cosθ

Di mana B adalah medan magnetik, A adalah luas permukaan kumparan, dan θ adalah sudut antara arah medan magnetik dan permukaan kumparan. Dalam kasus ini, θ adalah 0 karena arah medan magnetik sejajar dengan permukaan kumparan. Oleh karena itu, fluks magnetiknya adalah:

Φ = B A = 0,2 T × (20 cm × 10 cm) = 0,04 Wb

Ketika medan magnetik berubah menjadi 0,3 T dalam waktu 0,2 detik, fluks magnetik juga berubah. Dalam kasus ini, perubahan fluks magnetik adalah:

ΔΦ = B ΔA = (0,3 T – 0,2 T) × (20 cm × 10 cm) = 0,02 Wb

Sehingga tegangan listrik yang dihasilkan pada kumparan adalah:

V = -N ΔΦ/Δt

Di mana N adalah jumlah lilitan kumparan dan Δt adalah waktu perubahan fluks magnetik. Karena kumparan tersebut hanya memiliki satu lilitan, maka N = 1. Dalam kasus ini, Δt adalah 0,2 detik. Oleh karena itu, tegangan listriknya adalah:

V = -(1)(0,02 Wb)/(0,2 s) = -0,1 V

Hasilnya adalah tegangan listrik negatif, yang menunjukkan bahwa arah aliran arus pada kumparan adalah sebaliknya dengan arah perubahan fluks magnetik.

Contoh Soal 2

Sebuah solenoida dengan panjang 20 cm dan jari-jari 2 cm memiliki 500 lilitan. Solenoida tersebut ditempatkan pada medan magnetik homogen dengan arah tegak lurus pada sumbu solenoida sebesar 0,4 T. Jika arus listrik yang mengalir pada solenoida diubah dari 2 A menjadi 4 A dalam waktu 0,5 detik, berapa besar tegangan listrik yang dihasilkan pada solenoida?

Pembahasan:

Dalam kasus ini, kita perlu menggunakan hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik, yang menyatakan bahwa tegangan listrik yang dihasilkan pada sebuah solenoida sebanding dengan perubahan fluks magnetik pada solenoida tersebut. Dalam hal ini, fluks magnetik adalah produk dari medan magnetik dan jumlah lilitan solenoida, yaitu:

Φ = B N A

Di mana B adalah medan magnetik, N adalah jumlah lilitan solenoida, dan A adalah luas penampang solenoida. Dalam kasus ini, A = πr² = π(2 cm)² = 12,57 cm².

Fluks magnetik awal adalah:

Φ1 = B N A = 0,4 T × 500 × 12,57 cm² = 2514 Wb

Ketika arus listrik diubah dari 2 A menjadi 4 A dalam waktu 0,5 detik, medan magnetik pada solenoida juga berubah. Dalam kasus ini, perubahan medan magnetik adalah:

ΔB = μ0 N ΔI/2πr

Di mana μ0 adalah permeabilitas vakum (4π × 10⁻⁷ Tm/A), N adalah jumlah lilitan solenoida, ΔI adalah perubahan arus listrik, dan r adalah jari-jari solenoida. Dalam kasus ini, ΔI = 4 A – 2 A = 2 A dan r = 2 cm = 0,02 m. Oleh karena itu, perubahan medan magnetiknya adalah:

ΔB = (4π × 10⁻⁷ Tm/A)(500)(2 A)/(2π × 0,02 m) = 0,01 T

Sehingga fluks magnetik akhirnya adalah:

Φ2 = B N A = (0,4 T + 0,01 T) × 500 × 12,57 cm² = 2767 Wb

Tegangan listrik yang dihasilkan pada solenoida adalah:

V = -ΔΦ/Δt

Di mana ΔΦ = Φ2 – Φ1 adalah perubahan fluks magnetik dan Δt adalah waktu perubahan arus listrik. Dalam kasus ini, Δt = 0,5 detik. Oleh karena itu, tegangan listriknya adalah:

V = -(2767 Wb – 2514 Wb)/(0,5 s) = -506 V

Hasilnya adalah tegangan listrik negatif, yang menunjukkan bahwa arah aliran arus pada solenoida adalah sebaliknya dengan arah perubahan fluks magnetik.

Kesimpulan

Induksi elektromagnetik adalah fenomena penting dalam fisika yang dapat menghasilkan tegangan listrik dari perubahan medan magnetik atau arus listrik. Dalam contoh soal di atas, kita dapat melihat bagaimana hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik digunakan untuk menghitung tegangan listrik yang dihasilkan pada kumparan dan solenoida. 

Dengan menggunakan rumus yang tepat, kita dapat menghitung tegangan listrik yang dihasilkan pada solenoida saat arus listrik berubah. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memahami konsep dasar tentang induksi elektromagnetik dan hukum Faraday, serta bagaimana menghitung tegangan listrik yang dihasilkan dalam berbagai situasi.

Baca juga Contoh Soal Dan Pembahasan Energi Potensial